Postingan

Cinta Dalam Semangkuk Sup Kaki Sapi

Kuperhatikan dengan segenap konsentrasi langkah demi langkah Syarif, orang yang telah mendampingiku mengarungi kerasnya kehidupan selama puluhan tahun. Aku mencoba menahan perasaan sedih karena melihatnya berjuang mencapai tempat yang telah ditentukan oleh terapis yang biasa dipanggil ke rumah. Masih lekat dalam ingatanku betapa gagahnya Syarif berjalan dari satu tempat ke tempat lainnya untuk mendorong roda yang penuh dengan sayuran dari satu rumah ke rumah yang lain tanpa lelah. Impiannya hanya ingin membuat anak-anak kami mengenyam pendidikan yang tinggi. Bukan untuk kebaikannya sendiri tapi untuk kebaikan anak-anak kami sendiri. Tak pernah ada kata lelah dalam kamusnya saat itu. Ia hanya ingin yang terbaik untuk keluarganya. Saat ini ia sedang berjuang meraih kembali apa yang dulu dimilikinya, yaitu pijakan kakinya agar kuat kembali menjelajah dunianya tanpa merepotkan orang lain. Kuusap air mata di pipi agar Syarif bisa melihatku semangat mendampinginya melewati hari-har